Rabu, 19 Oktober 2016

SPIK 2016 - STEMI

Seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK) dengan tema Kristologi kembali diadakan oleh Stephen Tong Evangelistic Ministries International (STEMI) pada Sabtu, 5 November 2016. More info/pendaftaran :

http://spik.stemi.id/

Mari memperkokoh pengenalan dan panggilan hidup kita dalam Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat melalui momen ini.

Tuhan memberkati.
-SDG-



Video SPIK 2016 :

Minggu, 16 Oktober 2016

The End of Me - Kyle Idleman

"Semakin Anda tidak bisa melihat bahwa diri Anda rusak, semakin berat kerusakan Anda."

Kyle Idleman* membawa kita menelusuri setiap detail kehidupan dihadapan Sang Pencipta. Apakah kita benar-benar menginginkan Allah lebih daripada yang lain? Apakah kita  menyadari benar kerusakan dan kehancuran di dalam diri kita?

Kyle akan membawa kita sampai diakhir keakuan diri kita. Bersiaplah untuk "dihancurkan" karena Allah akan menjadikan diri kita utuh dan indah dihadapanNya. Lebih indah daripada kintsugi. Lebih istimewa dari setiap keindahan di dunia ini.

"Allah memungut yang terabaikan, yang diremehkan, yang ditinggalkan, yang tersisih, yang rusak, yang hancur, lalu ia melakukan satu-satunya hal yang bisa ia lakukan. Allah rindu menjadikan yang hancur kembali utuh."

*Kyle Idleman adalah seorang pendeta dari Gereja Southeast Christian di Louisville, Kentucky, yang merupakan gereja terbesar kelima di Amerika Serikat. The End of Me merupakan seri lanjutan dari bukunya Not A Fan. Pengikut yang benar-benar rindu mengenalNya dan berkomitmen untuk "mati" setiap hari atau sekadar penggemar? Demikian sedikit refleksi dari Not A Fan.

-Soli Deo Gloria-

Kamis, 06 Oktober 2016

BERDIAM

Suatu ketika saat lonceng gereja berbunyi, ibadah Minggu sore itu dimulai. Suasana yang agak berbeda Kane jumpai, mungkin salah satunya karena hampir selama beberapa bulan ia harus bekerja di luar kota. Sebagian orang tampak sama, sebagian lagi tampak baru baginya.

Duduk tepat berada di baris keempat deretan bangku, mata Kane mengamati sejenak beberapa perubahan yang ada sembari memperhatikan orang-orang di sekitarnya. Seorang anak lelaki tepat di depannya berusia sekitar empat tahun menarik pandangannya. Mungkin karena sebagian orang juga terus menerus melihat anak kecil itu. Anak yang duduk di antara seorang lelaki dan perempuan, mungkin adalah orang tuanya ini tidak bisa terdiam. "Ah, namanya juga anak kecil, berisik mah biasa, fokus saja sih ibadahnya," berkata dalam hatinya.

Mata Kane tetap memperhatikan anak kecil itu. Di tengah keributan yang ia buat, anak kecil ini bagi Kane sungguh manis dan lucu. Sesekali matanya melihat Kane dan tersenyum lembut. Seolah ia ingin berbicara. Kane pun membalas dengan senyuman yang biasa ia berikan. Kane tak bisa mengabaikan atau menegurnya.

Pandangan orang lain lama-kelamaan mengganggu Kane. Dalam hatinya lagi, "Kita semua pernah kecil dan berisik 'kan?". "Ssstt!!!", ucap keras orang di sekitar Kane. Entah mengapa Kane malah terganggu saat orang lain berusaha mendiamkan anak tersebut. Lelaki di samping anak kecil itu tampak hanya bisa terdiam, sedangkan perempuan di sampingnya memperlakukannya dengan sabar.

Kane kala itu tidak duduk sendiri, ia bersama sahabatnya, Abigail. Abigail juga membalas senyuman anak  kecil yang kini memandanginya dan juga Kane. Abigail tak jarang membuat mimik muka lucu, menghibur anak itu. Saat mulai berdoa untuk mendengarkan Firman Tuhan, anak itu cukup tenang hingga khotbah yang disampaikan oleh pendeta selesai.

Saat hendak memberikan persembahan, Abigail menepuk bahu Kane sambil berbisik, "Kane, bocah kecil perempuan ini memanggilnya mama." Abigail sambil menunjuk perempuan yang tidak lain berada tepat di samping anak lelaki kecil itu. "Perempuan kecil itu kakaknya. Mereka ini keluarga", lanjut Abigail. Kane hanya bisa bergumam dan menganggukkan kepala. Dalam hatinya, "..pantesan sabar banget."

Anak kecil ini memandangi ibunya. Abigail kembali menepuk bahu Kane, ada hal berbeda yang ia jumpai. Matanya agak sendu. Mata Kane mulai berair. Anak kecil yang telah menimbulkan keributan bagi banyak orang sepanjang jalannya ibadah ini ternyata tidak bisa berbicara.

Untuk direnungkan.
Ada banyak orang yang datang beribadah dengan membawa sekian masalah, pergumulan, dan beban yang begitu berat. Termasuk orang tua anak kecil tersebut. Sekalipun orang-orang di sekitarnya tampak tak bisa menerima keributan yang ia lakukan, orang tuanya begitu sabar dan penuh kasih.

Kane dan Abigail mungkin telah menyadari sejak awal ada kondisi yang berbeda dari anak kecil ini. Tapi seberapa dari kita yang seringkali justru di posisi yang berlawanan dengan Kane & Abigail?

Sekalipun berada di lingkungan gereja, sudah seberapa banyak dari kita yang mau mencoba memahami sebuah kondisi bahkan "keributan" tanpa harus bersuara. Diam tanpa harus protes. Belum lagi kita masih cenderung menilai seseorang dari sisi ego kita. Jika anak kecil itu adalah anggota keluarga kita, apakah kita akan berbuat hal yang sama?

Bagi Kane dan Abigail, merespons sesuatu bukan berarti kita harus berbicara. Ada kalanya kita harus diam dan memberikan senyuman untuk hal-hal yang bagi orang lain mengganggu. Tidak memberikan penilaian gampangan. Tunggu, ayo pahami dan perhatikan dulu!

Hidup di dunia yang singkat ini, mari meminta kepada Allah kepekaan untuk berespons secara tepat akan kondisi di sekitar kita. Jika Kane dan Abigail bisa, mengapa kita tidak bisa?

-Sekalipun bibir bisa berbicara, namun ada kalanya harus terdiam. Sekalipun tatapan mata dapat membenci, mari mencoba memberikan senyuman.-

Soli Deo Gloria

Senin, 03 Oktober 2016

Integrity is A Lifestyle

INTEGRITY is A Lifestyle

A. Definisi Integritas
1. Menurut Kamus Oxford, integrity is the quality of being honest and morally upright yaitu kualitas yang jujur dan bermoral.
2. Integritas adalah keterpaduan, kebulatan, keutuhan (antara perkataan dan tindakan), jujur dan dapat dipercaya (KBBI).
3. Dalam Wikipedia dikatakan, a concept of consistency of actions, values, methods, measures, principles, expectations and outcomes, yaitu konsep keteraturan dari tindakan, nilai-nilai, metode, ukuran, prinsip, harapan besar dan hasil.
4. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, integritas dapat pula diartikan sebagai kredibilitas dalam etika, moral, karakter, tingkah laku, kepribadian dan melakukannya dengan teguh dan terpadu.
Dapat disimpulkan bahwa integritas yaitu perpaduan secara utuh dari nilai-nilai, tindakan, prinsip, perkataan/kejujuran (yang diucapkan) yang dijalankan dengan tekun, teratur sehingga membuat seseorang dapat dipercaya, diakui kredibilitasnya

B. Teladan Integritas dalam Alkitab (1 Raja-raja 3:1-8, 14)
Dalam 1 Raja-raja 3:6, Salomo berkata: ”Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setiaMu yang besar kepada hambaMu Daud, ayahku, sebab ia hidup dihadapanMu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini.” Melalui ayat ini, gambaran integritas menurut Alkitab terangkum dari tiga nilai yaitu, setia, benar dan jujur yang tergambar dalam kehidupan Daud.

1. Siapakah Daud?
Daud dilahirkan di Betlehem, Efrata, di daerah yang bernama Yudea (1 Samu. 16). Ayahnya bernama Isai, putra bungsu dari 8 bersaudara. Masa remajanya dilalui dengan menjadi seorang gembala (1 Sam. 17). Suatu kali ketika sedang menggembalakan domba, Daud diperintahkan ayahnya untuk mengantar bekal makanan kepada kakak-kakaknya yang sedang berhadap-hadapan dengan tentara Filistin.

2. Daud menjadi Raja Israel
Kemenangan Daud membuat ia dipuja-puja sebagai pahlawan. Hal ini membangkitkan rasa dengki pada diri Saul, Raja Israel yang pertama. Akhirnya Allah tidak lagi berkenan atas Saul dan Daud pun menggantikannya menjadi Raja Israel yang kedua. Meskipun demikian, hubungan Daud dengan Saul boleh dikatakan istimewa. Daud seringkali diundang untuk bermain kecapi di istana Saul. Setelah kemenangannya atas Goliat, Daud menikahi Mikhal, anak perempuan Saul. Selain itu, Yonatan, anak laki-laki Saul, adalah Sahabat Karib Daud.

3. Apakah kehidupan Daud super sempurna dan tidak pernah berbuat dosa?
Jawaban dari pertanyaan diatas adalah sama sekali tidak. Daud memang dikenal sebagai orang yang sangat intin dengan Tuhan. Dia juga mempunyai iman yang luar biasa besar. Daud juga merupakan sosok yang hidup dalam pengharapan kuat kepada Tuhan. Dalam beberapa situasi yang ditulis di Alkitab, Daud tetap berpegang pada Tuhan dalam berbagai situasi sulit yang dihadapi, bahkan ketika nyawanya berada diujung tanduk dalam beberapa kesempatan. Tetapi disisi lain, Daud pernah melakukan kesalahan. Ia berzinah dengan istri Uria (seorang perwira Daud), Batsyeba. Bahkan kemudian mengirim utusan untuk membunuh Uria dalam peperangan. Kesalahan demi kesalahan dibuat Daud. Dalam 2 Sam. 11:27 dikatakan, “tetapi hal yang dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.” Daud adalah manusia biasa sama seperti kita yang tidak kebal dosa dan bisa saja melakukan kesalahan atau jatuh ke dalam dosa.

4. Integritas Daud
Integritas bukan berarti manusia hidup sempurna tanpa kesalahan apapun. Melalui teladan Daud, kita dapat melihat reaksi Daud ketika ia mendapat teguran keras dari Tuhan lewat nabi Natan. “Lalu berkatalah Daud kepada Natan: “Aku sudah berdosa kepada TUHAN.” (2 Samuel 12:13). Disinilah integritas Daud nyata, kita bisa melihat Daud yang dengan tulus, terbuka dihadapan Tuhan dalam pengakuan dosanya yang tertulisa dalam Mazmur 51:1-19.

Kesimpulan
Orang yang memiliki integritas bukanlah orang yang kebal dosa atau tidak bisa salah, melainkan orang yang memegang prinsip kebenaran, kesetiaan dan kejujuran, namun di saat ia melakukan kesalahan atau dosa, maka orang yang berintegritas akan merespons dengan sikap hati yang segera menyadari dosa dan kesalahannya. Mau dengan jujur dan besar hati mengakuinya, lalu bertobat, memperbaiki kesalahan dan tidak mengulanginya lagi.

Selain Daud beberapa tokoh Alkitab yang terbukti integritasnya dapat kita lihat melalui teladan:
1. Ayub (saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan, Ayub 1:1; 2:3).
2. Yusuf (jujur, dapat dipercaya, takut akan Allah, Kej. 39:8-9)
3. Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego (tidak ada suatu cela, takut akan Allah, Dan. 1:4; 3:12, 3:17-18; 6:11-14)

C. Pentingnya Integritas
1. Integritas menyangkut eksistensi atau keberadaan seseorang dihadapan Tuhan dan sesama.
2. Tuhan Yesus Kristus telah memberikan teladan seperti dalam Mat. 22:16, Luk. 20:21 yaitu jujur, tidak cari muka, adanya kesatuan (kebenaran antara perkataan dengan perbuatan dalam pengajaran).

D. Sikap/Cara yang harus Kita Upayakan untuk Konsisten Berintegritas
1. Menyangkal diri, menyadari keberadaan Allah, sekalipun IA tidak terlihat dalam segala situasi dan aktivitas sehari-hari.
2. Tidak terikat kepada harta duniawi (Luk. 17:32) tetapi senantiasa terikat, fokus hanya kepada Tuhan seperti  pembacaan Firman, waktu teduh, doa, puasa, penggalian Alkitab. Pengenalan yang mendalam akan Tuhan akan membuahkan KECINTAAN yang besar akan Tuhan dan membuahkan KEBENCIAN yang amat sangat terhadap dosa sehingga dengan berani mengatakan TIDAK untuk berbuat dosa.
3. Menyadari dalam seluruh pekerjaan yang sedang dilakukan, Tuhan selau membentuk karakter kita melalui proses yang berbeda dan menyakitkan.
4. Memiliki komitmen untuk hidup jujur dan memiliki hati yang tulus (Ams. 11:3).
5. Memiliki hubungan pribadi yang baik dengan sesama. Terlibat dalam persekutuan baik di kampus, gereja maupun komunitas alumni khususnya dalam kelompok-kelompok kecil/tumbuh bersama/sel.

TIPS menjadikan integritas sebagai gaya hidup  “MAHASISWA”
1. Rendah hati dalam belajar. Memprioritaskan waktu untuk belajar mandiri walaupun sedang tidak ada tugas. Termasuk mengasah talenta/kemapuan yang sudah Tuhan anugerahkan untuk dikembalikan kepada Kemuliaan Allah. Belajar membuat kita tetap rendah hati menyadari bahwa setiap hasil yang kita terima merupakan bagian dari rencana Allah.
2. Tidak menjadikan sistem penilaian akademis sebagai standar utama dalam mengukur kualitas hidup. Semisal pengejaran habis-habisan akan Indeks Prestasi (IP) yang tinggi. Kualitas hidup ditentukan bagaimana upaya memaksimalkan talenta/kemampuan dengan tetap bersandar pada Tuhan.

TIPS menjadikan integritas sebagai gaya hidup  “ALUMNI”
1. Mengembangkan diri/kemampuan dalam bidang yang digeluti.
2. Rendah hati untuk mau berelasi dengan rekan kerja.
3. Memposisikan rekan kerja sebagai sahabat, bukan sebagai atasan yang harus ditakuti melebihi takut akan Allah atau bawahan yang harus diperlakukan semena-mena.
4. Komitmen untuk tetap melayani dalam gereja/komunitas lain, termasuk memberikan perpuluhan dan persembahan/sebagian uang baik di gereja maupun dalam upaya membantu orang lain.

Integritas membuat nama Allah semakin ditinggikan. Dengan demikian makin banyak orang yang menyadari dan turut mengagungkan serta percaya kepadaNya.

“Tetapi barangsiapa menuruti FirmanNya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia hidup ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”
1 Yoh. 2:5-6

Betapa indahnya kehidupan yang Tuhan berikan kepada kita di dalam Kristus Yesus. Kiranya kita yang telah berada dalam kasih karuniaNya melalui kehidupan, kematian dan kebangkitan Kristus dengan rendah hati selalu mau diajar di dalam FirmanNya sehingga kita dapat bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus Yesus.
-Soli Deo Gloria-


Daftar Referensi:
1. http;//remaja.co/Berbeda_dalam_Integritas
2. http://www.renunganharianonline.com/ 2011/01/integritas-1-kehidupan-daud.html?m=1
3. http;//www.buletinpillar.org/artikel/pelajar-kristen-bagian-1#hal-4



Sabtu, 01 Oktober 2016

Behind The Song "Mended" by Matthew West

Behind the Song "Mended" by Matthew West


"...people sharing with me how they have his broken chapter of their story."

Matthew menerima banyak kisah tentang kehidupan. Dalam setiap kisahnya, selalu ada babak kehancuran. Salah satu kisah bercerita tentang seorang wanita yang terluka dan merasa tidak layak hidup. Kisah ini menjadi alasan dibalik pembuatan lagu Mended tersebut.

Pada satu titik hidupnya, manusia menyadari ketidaklayakan dirinya karena kejatuhan akan dosa, hidup yang hancur, dan sekian permasalahan yang dialaminya. "Bagaimana saya bisa mendapat pengampunan dari Tuhan? Ini sesuatu yang tidak mungkin."

Sebagian kita mungkin pernah berkata ataupun mendengar, dosa saya tidak termaafkan, hidup saya sudah tidak berarti lagi. Demikian manusia memandangnya. Allah, Pencipta, melihat dari sudut pandang yang sangat berbeda. Dibalik setiap kejatuhan yang dialami manusia, melalui anugerahNya Dia masih memiliki Grand Design untuk kita. Kita anakNya, yang Ia kasihi. Iya, Dia sungguh mengasihi kita. Percayalah, dekat selalu denganNya, mari memikirkan semua perbuatanNya yang sempurna. Praise the Lord! -SDG-


Mended Lyric-Matthew West

How many times can one heart break?
It was never supposed to be this way
Look in the mirror, but you find someone you never thought you'd be

Oh, but I can still recognize
The one I love in your tear stained eyes
I know you might not see him now, so lift your eyes to me

When you see broken beyond repair
I see healing beyond belief
When you see too far gone
I see one step away from home

When you see nothing but damaged goods
I see something good in the making
I'm not finished yet
When you see wounded, I see mended

You see your worst mistake
But I see the price I paid
There's nothing you could ever do, to lose what grace has won

So hold on, it's not the end
No, this is where love begins
I'm making all things new
And I will make a miracle of you

When you see broken beyond repair
I see healing beyond belief
When you see too far gone
I see one step away from home

I see My child, My beloved
The new creation you're becoming
You see the scars from when you fell
But I see the stories they will tell

You see worthless, I see priceless
You see pain, but I see a purpose
You see unworthy, undeserving
But I see you through eyes of mercy

When you see broken beyond repair
I see healing beyond belief
When you see too far gone
I see one step away from home

When you see nothing but damaged goods
I see something good in the making
I'm not finished yet
When you see wounded, I see mended

Ooh, I see mended
Woah, oh I see mended
I'm not finished yet, no
When you see wounded, I see mended

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia
(Diedit oleh Christan Reksa)

Berapa kali sebuah hati dapat hancur?
Tak pernah disangka akan seperti ini.
Melihat di cermin, tetapi kamu hanya menemukan seseorang yang tak pernah kamu sangka.

Oh, tetapi Aku dapat tetap mengenal
Seorang yang Aku kasihi di matamu yang berurai air mata
Aku tahu kamu mungkin tidak melihatNya sekarang, maka arahkanlah matamu kepadaKu

Ketika kamu melihat kehancuran yang tak terpulihkan
Aku melihat penyembuhan yang tak terbayangkan
Ketika kamu melihat semuanya sudah terlalu jauh
Aku melihatnya dekat dengan rumah

Ketika kamu tidak melihat apapun selain barang yang telah rusak
Aku melihat sesuatu yang baik dalam pembentukan
Aku masih belum selesai
Ketika kamu melihat luka, Aku melihat pemulihan

Kamu melihat kesalahan terbesarmu
Tetapi Aku melihat harga yang Aku bayar
Tak ada satupun yang dapat kamu lakukan, untuk kehilangan yang dimenangkan oleh anugerah

Jadi berpeganganlah erat, ini bukan suatu akhir
Bukan, disinilah kasih mulai bekerja
Aku membuat segala sesuatunya baru
Dan aku akan menjadikanmu sebuah keajaiban

Ketika kamu melihat kehancuran yang tak terpulihkan
Aku melihat penyembuhan yang tak terbayangkan
Ketika kamu melihat semuanya sudah terlalu jauh
Aku melihatnya dekat dengan rumah

Ketika kamu tidak melihat apapun selain barang yang telah rusak
Aku melihat sesuatu yang baik dalam pembentukan
Aku masih belum selesai
Ketika kamu melihat luka, Aku melihat pemulihan

Aku melihat anakKu, yang Kukasihi
Menjadi ciptaan baru yang berharga
Kamu melihat banyak bekas luka dari kejatuhanmu
Tetapi Aku melihat kisah yang akan mereka ceritakan

Kamu melihat sesuatu yang tak berguna, Aku melihat sesuatu yang begitu berharga
Kamu melihat penderitaan, tetapi Aku melihat sebuah tujuan
Kamu melihat yang tak berguna, ketidaklayakan
Tetapi Aku melihatmu dari belas kasihanKu

Ketika kamu melihat kehancuran yang tak terpulihkan
Aku melihat penyembuhan yang tak terbayangkan
Ketika kamu melihat semuanya sudah terlalu jauh
Aku melihatnya dekat dengan rumah

Ketika kamu tidak melihat apapun selain barang yang telah rusak
Aku melihat sesuatu yang baik dalam pembentukan
Aku masih belum selesai
Ketika kamu melihat luka, Aku melihat pemulihan

Ooh, Aku melihat pemulihan
Woah, oh Aku melihat pemulihan
Aku masih belum selesai
Ketika kamu melihat luka, Aku melihat pemulihan

Sumber : youtube.com/MatthewWestMusic

Link audio : https://youtu.be/UqYramG_Rk4

Link video : https://youtu.be/-Otg-5p7qu


Rabu, 28 September 2016

E-mail dari Tuhan



“…Pada waktu kamu berdoa dan mengakui kesalahanmu, Aku mengampunimu. Dalam doa, Aku dapat memberimu semangat tatkala kamu lemah dan menunjukkanmu jalan dikala kamu tersesat. Aku dapat memberimu keberanian untuk menghadapi kekhawatiranmu, dan Aku bisa membungkuk untuk mengeringkan air matamu…”

Bukan sekadar e-mail, Claire Cloninger dan Curt Cloninger mengajak kita untuk merenungkan kisah Kasih Tuhan yang teramat luar biasa untuk anak-anakNya. Tuhan yang nyata, berbicara pribadi lepas pribadi menyentuh hati ciptaanNya. Tuhan yang terlebih dahulu rindu dan menyapa kita melalui FirmanNya. Tuhan yang adalah Pencipta sejati, Sahabat terpercaya, Penolong, Pelindung, Arsitek, Perencana, Pembebas, Sumber Sukacita, dan yang paling berdaulat atas semesta.

Buku yang tiap halamannya ditulis dengan gaya bahasa yang ringan namun sangat mendalam dan kaya akan nasihat praktis serta penghiburan. Dia selalu ada, 24 jam bersama kita. Let’s stay online with God. Dia mendengarkan kita dan mengubah kita menjadi pribadi yang terlampau indah ditanganNya. -SDG-